Sumber: Instagram @mancity
SABANEWSINDO.com – Josep Guardiola mungkin akan meninggalkan Manchester City, cepat atau lambat. Dan jika dirinya benar-benar angkat kaki dari Etihad Stadium, Spanyol tidak akan menjadi tujuannya.
Bisa dikatakan, Guardiola telah meraih segalanya bersama the Citizens. Ia bahkan menyumbang trofi perdana Liga Champions ke dalam kabinet piala Manchester City musim lalu bersama gelar Premier League dan FA Cup.
Guardiola juga pernah beberapa kali mengatakan kalau dirinya tidak akan bertahan selamanya di Etihad Stadium. Pertengahan tahun ini, muncul sebuah kabar kalau sang pelatih tidak akan menambah masa abdinya lebih lama dari tahun 2025.
Pria berkebangsaan Spanyol itu juga diketahui membuka peluang menukangi klub lain, entah pada level klub ataupun bersama timnas di kancah internasional. Namun satu yang pasti, dia tidak akan kembali berkiprah di La Liga.
Hal itu diungkap seorang biografer bernama Marti Perarnau. Ia sudah mengikuti jejak Guardiola selama lebih dari 10 tahun dan memproduksi tiga buku, tepatnya saat sang pelatih berada di Barcelona, Bayern Munchen, dan Manchester City.
Baca juga: Rebutan ‘New Messi’: Manchester City Siap Bayar, Echeverri Lebih Pilih Barcelona
“Saya tidak berpikir bahwa alasannya terkait dengan olahraga [untuk tidak melatih di Spanyol], tapi untuk alasan sosial, iya. Sebab alasan politik dalam dunia sepak bola tidak begitu masuk akal,” katanya kepada Marca.
“Anda tidak melatih sebuah tim karena politik, cuma itu, yaitu karena anda mendukung kebijakan orang ini atau itu. Saya pikir saya akan mengesampingkan hal itu karena alasan sosial,” lanjutnya.
“Ada penolakan yang jelas, ada bagian yang sangat signifikan dari orang-orang Spanyol yang berpikir berbeda dari Pep dan, oleh karenanya, ada penolakan, tapi ini soal sosial. Saya tidak berpikir ini soal politik.”
Guardiola sendiri pernah menunjukkan keberpihakannya dalam dunia politik di Spanyol. Pada tahun 2018, ia bertemu pemimpin politik pro-kemerdekaan yang dipenjara di Lledoners selama jeda internasional.
Pada tahun yang sama, Guardiola juga pernah mendapatkan denda sebesar 20 ribu pounds dari FA. Hukuman diberikan karena Guardiola mengenakan pita kuning yang menjadi cara protes atas pemenjaraan para pemimpin pro-kemerdekaan.
Hal ini juga diyakini Peranau akan menghambat langkah Guardiola menjadi pelatih Timnas Spanyol. “Saya juga berpikir kalau Federasi Spanyol tidak memikirkan dia, tapi untuk alasan yang sama.”
“Itu akan menciptakan konflik yang tidak perlu, kedua pihak sama-sama tidak menginginkan itu. Buat apa anda masuk ke dalam kekacauan itu? Begitulah menurut saya,” pungkasnya.
(Marca)