Sumber: Pexels/Abir Hassan
SABANEWSINDO.com – Barcelona, Chelsea dan Arsenal kehilangan uang paling banyak melalui transfer pemain selama satu dekade terakhir, demikian menurut penelitian yang dilakukan CIES Football Obseratory.
Dari penelitian tersebut, diketahui raksasa La Liga Barcelona mengalami kerugian tertinggi sebesar 631 juta euro (£540 juta), sementara tim Ligue 1 Lille menghasilkan keuntungan terbanyak – 386 juta euro (£330 juta).
Enam klub Premier League masuk dalam 10 besar kekalahan. Setelah Chelsea dan Arsenal, yang masing-masing menempati urutan kedua dan ketiga, Manchester United becokol di urutan kelima, Aston Villa ketujuh, Everton kedelapan, dan Liverpool kesembilan.
Baca juga: Deloitte: Real Madrid Jadi Klub Sepakbola Dengan Pendapatan Terbesar
Penelitian tersebut mencantumkan 50 klub teratas dalam hal kerugian dan keuntungan, dengan Brentford (peringkat 26) dan Brighton (29) adalah dua tim Premier League yang masuk dalam 50 besar dalam hal keuntungan.
Meskipun Stoke City tidak bermain di Premier League selama enam tahun, mereka tetap menjadi salah satu tim yang mencatatkan kerugian tertinggi selama periode waktu yang diteliti, dengan duduk di peringkat ke-16.
Penelitian menunjukkan bahwa kerugian yang signifikan sering kali diakibatkan oleh pemain-pemain besar yang pergi dengan harga yang jauh lebih murah dari harga yang dibeli klub. Laporan tersebut juga menyebutkan pemain-pemain yang berkontribusi terhadap kerugian tersebut.
Klub-klub dari Liga Super China masuk dalam 50 besar klub yang mengalami kerugian. Tim Arab Saudi seperti Al-Nassr, Al-Hilal, Al-Ahli dan Al-Ittihad juga masuk dalam daftar tersebut setelah menghabiskan banyak uang pada musim panas lalu, ketika pemain seperti kapten Brazil Neymar dan Penyerang Real Madrid Karim Benzema bergabung dengan Liga Pro Saudi.
Barcelona menghabiskan lebih dari 1,2 miliar euro (£1 miliar) dan hanya menerima 613 juta euro (£524 juta). Pembelian dan penjualan Philippe Coutinho, yang direkrut dari Liverpool seharga £142 juta pada tahun 2018 sebelum dilepas ke Aston Villa seharga £17 juta, juga menjadi salah satu transfer yang disorot. Saat ini, yang bersangkutan bergabung dengan Al-Duhail dengan status pinjaman.
Barcelona juga mengontrak Ousmane Dembele seharga £135,5 juta sebelum ia dijual seharga £43,5 juta musim panas lalu ke Paris St-Germain.
Chelsea kehilangan 482 juta euro (£413 juta) setelah merekrut pemain seperti Christian Pulisic seharga £58 juta pada 2019, sebelum menjualnya ke AC Milan seharga £20 juta tahun lalu. Jorginho menandatangani kontrak dengan harga £50 juta pada tahun 2018 tetapi kemudian dijual seharga £12 juta ke Arsenal.
Mereka juga menghabiskan sekitar 1,2 miliar euro (£1 miliar), termasuk mengontrak Moises Caicedo dan Enzo Fernandez dengan harga lebih dari £100 juta, dan menerima penjualan sebesar 730 juta euro (£624 juta).
Arsenal kehilangan 436 juta euro (£373 juta) setelah merekrut pemain seperti Nicolas Pepe seharga £72 juta, sebelum ia pergi setelah empat tahun dengan status bebas transfer ke Trabzonspor.
Manchester City – kerugian sebesar 59 juta euro (£51 juta) dan Bayern Munich – kerugian sebesar 61 juta euro (£52 juta) – “memiliki keseimbangan terbaik di antara tim-tim paling kompetitif” kata laporan itu.
Lille memperoleh keuntungan sebesar 386 juta euro (£330 juta) menyusul penjualan pemain seperti striker Victor Osimhen, yang mereka beli seharga £10 juta dan kemudian dijual ke Napoli seharga £82 juta.
Sven Botman bergabung dengan Newcastle United dengan biaya £32 juta dari Lille, yang mengontraknya pada tahun 2020 seharga £7,2 juta.
Ajax berada dekat di belakang Lille dengan perdagangan pemain menunjukkan saldo positif sebesar 317 juta euro (£271 juta).