Sumber: Reuters/Peter Cziborra
SABANEWSINDO.com – Marcus Rashford membuat masalah di internal tim beberapa waktu lalu. Yang bersangkutan memilih untuk bepergian ke Belfast dan kembali ke Manchester United, namun tidak mengikuti latihan dengan alasan sakit sehari kemudian. Rashford pada akhirnya tidak dimasukkan dalam skuad untuk pertandingan Piala FA pekan lalu.
Manajer Erik Ten Hag mengatakan masalah yang ditimbulkan Rashford ini akan diurusnya secara internal. Besoknya, manajemen menyatakan masalah tersebut sudah beres dan yang bersangkutan akan bertanggung jawab dengan tindakannya.
Bagaimana Manchester United secara sigap membereskan masalah Rashford tersebut sehingga tidak berlarut-larut memicu perdebatan. Mengapa dalam kasus Jadon Sancho dulu United tidak melakukan hal yang sama? Apakah Manchester United sudah belajar dari kasus sebelumnya?
Dalam keterangannya, Ten Hag mengatakan hukuman yang diberikan kepada Marcus Rashford dan Jadon Sancho setelah melakukan kecerobohan berbeda karena “Jadon memilih untuk mengumumkannya ke publik.”
“Semua bisa kita selesaikan secara internal. Jadon memilih go public,” ujar Ten Hag.
“Pertama-tama, para pemain di level ini perlu mengatur diri mereka sendiri, itulah yang bisa Anda tuntut dari para pemain,” kata Ten Hag pada konferensi pers, Rabu.
“Pemain harus tahu apa yang baik dan tidak baik. Ketika Anda ingin bermain sepak bola di level terbaik, hal itu menuntut cara hidup tertentu. Selalu.”
Rashford dan Sancho bukan satu-satunya yang melanggar aturan ketat Ten Hag.
Pemain asal Belanda itu juga berselisih dengan Cristiano Ronaldo sebelum pindah ke Al Nassr dan telah mendisiplinkan remaja Argentina Alejandro Garnacho. Ten Hag, bagaimanapun, menegaskan dia tidak ada di sana untuk mengasuh para pemainnya.
“Tidak, ayolah, kita berbicara tentang pemain sepak bola top,” katanya.
“Saya tidak perlu mendidik mereka lagi. Saat Anda bermain untuk Man United, mereka harusnya tahu.”