Sumber: Pixabay
SABANEWSID.com – Strategi transfer Manchester United dalam satu dekade terakhir layak dipertanyakan. Bagaimana tidak, dari hasil penelitian yang dilakukan CIES Football Observatory, Setan Merah menjadi klub dengan kerugian transfer terbesar.
Dari penelitian yang dimiliki CIES, yang mengamati 100 klub paling aktif dalam bursa transfer selama periode satu dekade terakhir, juga mempertimbangkan neraca keuangan dari setiap transfer yang dilakukan (pemasukan dikurangi pengeluaran), hasilnya bisa dikatakan tidak bagus buat Manchester United.
Dari laporan yang dirilis CIES, diketahui bahwa sejak tahun 2014 dan seterusnya, Manchester United muncul sebagai klub dengan saldo negatif terbesar. Namun “Setan Merah” bukan satu-satunya klub Premier League yang mencatat saldo negatif, karena ada banyak klub lain yang gagal mencapai titik impas, atau bahkan balik modal.
Selama satu dekade terakhir, Manchester United telah mencatat belanja transfer negatif terbesar dibandingkan klub-klub top dunia dengan saldo sebesar -€1,4 miliar. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan klub untuk merekrut pemain dalam kesepakatan besar, namun tak bisa menjual pemain tersebut demi mendapatkan keuntungan.
Ambil contoh, 10 pemain terbesar dalam sejarah United, yang bergabung sejak 2014 dan tiga pemain yang telah meninggalkan Old Trafford, yaitu Paul Pogba (€105 juta), Romelu Lukaku (€84 juta) dan Ángel Di María (€75 juta). United tidak mendapatkan dana transfer yang sepadan ketika harus melepas pemain-pemain tersebut.
Selain Manchester United, ada juga Chelsea dan Paris Saint-Germain, yang juga mengalami kerugian transfer melebihi €1 miliar selama dekade terakhir. Belanja pemain secara ugal-ugalan dan transaksi pasar di bawah standar membuat Chelsea dan PSG mengalami kerugian lebih dari €200 juta dibandingkan klub yang berada di peringkat keempat, yaitu Arsenal (-€872 juta).
Selain itu, Chelsea juga memiliki saldo transfer negatif tertinggi pada periode pasca-COVID (-€993 juta) dan untuk tahun kalender 2023 (-€558 juta.). Hal ini tak bisa dilepaskan dari kebijakan The Blues untuk menghabiskan lebih dari €1 miliar selama periode tersebut.
Selain Manchester United, Chelsea dan Arsenal, maish ada sejumlah klub Premier League yang juga mencatat kerugian transfer dalam satu dekade terakhir. Hal ini menunjukkan hampir sebagian klub di Inggris tidak bijak dalam aktivitas mereka di bursa transfer.
Sumber: ESPN