Sumber: Getty/Danilo Di Giovanni
THESABASPORTSINDO.COM – Sebuah pernyataan menarik diungkapkan oleh Fabio Quartararo. Pembalap asal Prancis itu mengaku sempat terbesit ingin meninggalkan Yamaha di akhir 2024.
Quartararo memang identik dengan Yamaha. Ia debut di MotoGP pada tahun 2019 di tim satelit Yamaha, Petronas SRT sebelum ia pindah ke tim pabrikannya di tahun 2021 silam.
Tiga tahun terakhir, performa Quartararo bersama Yamaha mulai menurun. Jangankan untuk menjadi juara dunia, untuk bisa masuk podium saja sangat sulit untuk bagi pembalap asal Prancis ini.
Beredar kabar bahwa Quartararo masuk dalam radar Aprilia. Ia dikabarkan mendapatkan tawaran menggiurkan dari tim lawan untuk berpindah tim di tahun 2025 nanti.
Namun Quartararo memutuskan untuk menolak Aprilia dan memperpanjang kontraknya bersama Yamaha. Sang pembalap mengakui bahwa ia memang serius mempertimbangkan untuk cabut dari Yamaha di akhir 2024 nanti.
Baca Juga: AC Milan Segera Tunjuk Edin Terzic Sebagai Pengganti Paulo Fonseca?
“Bagi saya, Yamaha adalah tim legendaris di MotoGP. Sejak saya kecil, saya selalu bermimpi untuk bergabung dengan tim ini karena Valentino Rossi berada di tim ini,” ujar Quartararo dalam wawancaranya di kanal Youtube ‘Legend’.
“Saya sebenarnya sudah siap untuk meninggalkan tim ini, meski membela tim ini adalah impian saya. Namun saya merasa saya harus pergi karena tim sebesar Yamaha tidak seharusnya tertinggal sejauh ini dari tim lain.”
“Di satu sisi, ada tim lain yang mendekati saya. Mereka menawarin saya proyek yang sangat besar dan saya mempertimbangkan dengan serius untuk berpindah tim,” sambung sang pembalap.
Lebih lanjut, Quartararo membeberkan alasan mengapa ia akhirnya tetap bertahan di Yamaha. Ia menyebut pabrikan asal Jepang itu berinvestasi besar untuk memperbaiki performa motornya sehingga ia memutuskan untuk bertahan.
“Setelah kejadian itu, Yamaha membuat perubahan besar. Mereka membuat investasi besar dalam proyek ini, di mana mereka mempekerjakan banyak teknisi baru dalam proyek ini,” sambung Quartararo.
“Untuk bisa kembali ke posisi puncak, tidak bisa hanya dalam hitungan minggu atau bulan. Saya rasa butuh beberapa tahun agar tim ini bisa kembali ke atas.”
“Itulah yang mendasari keputusan saya untuk bertahan bersama Yamaha. Melihat usaha yang mereka lakukan membuat saya mengambil langkah untuk memperbaharui kontrak saya bersama Yamaha untuk dua tahun ke depan,” ia menandaskan.