Sumber: Instagram @mancity
SABANEWSINDO.com – Masih ingat kalau Manchester City sedang dituduh bersalah atas 115 pelanggaran dalam aturan Financial Fair Play (FFP)? Kalau benar terbukti, klub besutan Josep Guardiola tersebut bakal terdepak keluar dari ajang Premier League.
115 pelanggaran tersebut diketahui dilakukan sejak tahun 2009 sampai 2018. Sejatinya, Manchester City hanya melanggar lima peraturan. Namun kelima pelanggaran tersebut diulang berkali-kali dalam rentang waktu tersebut.
Salah satu pelanggaran di antaranya ‘gagal menyediakan informasi finansial yang akurat dan terbaru’. Menurut laporan, Manchester City melanggar aturan tersebut sebanyak 54 kali dalam rentang waktu 2009 sampai 2018.
Terbanyak kedua adalah aturan ‘kooperatif dengan investigasi Premier League sejak Desember 2018 sampai sekarang’ yang dilakukan sebanyak 35 kali. Kini Manchester City sedang menunggu keputusan akhir dari tuduhan tersebut.
Situasinya kian runyam karena Premier League benar-benar tegas dalam memberikan hukuman. Everton dan Nottingham Forest sudah merasakan akibatnya dengan pengurangan poin belum lama ini.
Baca juga: Ada Kebohongan Terkait Transfer keluar João Cancelo Dari Manchester City
Kedua klub tersebut tidak memiliki pelanggaran sebanyak Manchester City. Sehingga, The Citizens seharusnya menerima hukuman yang jauh lebih berat. Pakar finansial meyakini kalau hukumannya bisa sampai degradasi dari Premier League.
“Secara teknis tidak ada batasan hukuman yang bisa dihadapi Manchester City, mereka bisa melihat ke Saracens di rugby union dan melihat 30 poin serta terdegradasi secara langsung,” kata pakar finansial, Rob Wilson, kepada Grosvenor Sport.
“Namun, saya tidak bisa membayangkan Premier League memenangkan kasus melawan Man City yang akan membuat mereka terdegradasi, mereka mungkin menyetujui pengurangan 20 poin dan masih bisa lolos ke Liga Champions,” lanjutnya.
Publik masih harus menunggu sampai keputusan terkait hukuman Manchester City keluar. Kasusnya sendir baru akan disidangkan di akhir tahun, sehingga ketuk palu mungkin baru dilakukan pada 2025 mendatang.
Jika kemudian terbukti bersalah, sudah dapat dipastikan Manchester City bakal mengajukan banding. Sebab pihak klub sudah berulang kali menyatakan ke publik bahwa mereka tidak bersalah dalam kasus ini.
(Grosvenor Sport)