Sumber: Instagram @acmilan
SABANEWSID.com – Tahun lalu, AC Milan mencatatkan keuntungan dalam neraca keuangan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Tapi itu tidak menghalangi mereka untuk menjual Sandro Tonali ke Newcastle United.
Tonali merupakan salah satu pemain penting Milan, dengan catatan 48 penampilan di semua kompetisi musim lalu. Tapi mereka tak kuasa untuk menolak ketika proposal senilai 70 juta euro dari Newcastle United datang ke hadapannya.
Dengan keuntungan yang tercatat dalam pembukuan, seharusnya Milan tidak perlu melihat lagi pemain pentingnya hengkang. Namun ternyata, mereka masih belum bisa berjanji bahwa transfer seperti Tonali takkan kejadian lagi.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh CEO Milan, Giorgio Furlani, ketika berbicara dalam forum DLA Piper Sport. “Kami akan lihat lagi nanti,” katanya tanpa kepercayaan diri, seperti dikutip dari Football Italia.
Furlani menjelaskan kondisi keuangan Milan ketika Elliott Management mengambil alih kepemilikan klub dari Yonghong Li. Ia tidak menutupi kenyataan, di mana Milan sudah berada di ambang kebangkrutan ketika kepemilikan berpindah alih.
Baca juga: Christian Pulisic Optimistis AC Milan Bisa Scudetto
“Tahun lalu, Milan mencatatkan untung untuk pertama kalinya dalam 17 tahun. Sudah jelas kesuksesan ekonomi berkaitan dengan kesuksesan olahraga. Kami harus kompetitif, iya, tapi kami juga harus memperhatikan biaya juga.”
“Semuanya akan runtuh jika Growth Decree dicabut. Itu akan menjadi kehancuran sepak bola Italia. Sejak Growth Decree diperkenalkan, klub kami mendapatkan hasil bagus di Eropa, karena kami berbisnis dengan berbasiskan pada talenta.”
Demi mendapatkan keuntungan, Milan harus benar-benar mengikat kencang keuangan agar tidak terjadi pengeluaran berlebihan. Khususnya dalam perekrutan pemain dalam bursa transfer musim panas.
Mereka baru benar-benar berani mengeluarkan uang berjumlah besar pada bursa transfer musim panas kemarin. Dalam dua tahun sebelumnya, total pembelian pemain Milan tidak pernah lebih dari 100 juta euro.
Itupun, pada musim panas kemarin, Milan tidak merogoh kocek banyak untuk satu pemain. Christian Pulisic, Samuel Chukwueze, dan Yunus Musah menjadi pembelian termahal dengan harga 20 juta euro untuk masing-masing nama.
Milan seperti tidak memiliki kekuatan untuk bersaing dalam perburuan pemain-pemain bintang. Walaupun Furlani sendiri menyadari bahwa itu penting untuk mendatangkan sponsor yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang.
“Sponsor kami adalah modal asing, saat kami tidak dapat menawarkan produk bagus tanpa aktor terbaik, proyek akan jadi sia-sia. Tampaknya sangat gila jika Growth Decree dicabut pada tingkat nasional,” pungkasnya.
(Football Italia)