Sumber: Instagram @chelseafc
SABANEWSID.com – Frank Lampard tidak terkejut melihat bagaimana Chelsea mengalami kesulitan pada awal musim ini. Sebab, mantan pemain berkebangsaan Inggris tersebut pernah mengalami hal serupa ketika masih di Stamford Bridge.
Lampard memiliki kisah yang sangat panjang bersama klub berjuluk The Blues tersebut. Ia pernah memperkuat Chelsea selama 13 tahun kala masih aktif bermain, sampai memilih pindah ke Manchester City pada musim 2014/15.
Setelah mengumumkan gantung sepatu pada tahun 2016, Lampard terlihat aktif dengan karier barunya sebagai pandit. Kemudian, ia membuat kejutan dua tahun berikutnya dengan menerima pekerjaan sebagai pelatih di Derby County.
Karier Lampard bersama Derby terbilang cukup apik. Ia bahkan hampir membawa Derby ke Premier League di musim perdana. Hal ini yang mengundang Chelsea untuk membawanya kembali ke Stamford Bridge untuk mengisi kursi kepelatihan.
Sayangnya, karier Lampard tidak berjalan semulus waktu masih menjadi pemain dulu. Ia dipecat pada bulan Januari 2021, dua tahun setelah kedatangannya, usai mencatatkan dua kemenangan dari delapan laga Premier League.
Baca juga: Fulham vs Chelsea: Mykhailo Mudryk Cetak Gol, Biru Curi Kemenangan
Chelsea belum dalam kondisi baik sampai saat ini, kendati sudah dilatih oleh sejumlah sosok hebat seperti Thomas Tuchel dan Graham Potter. Pun mereka masih terpuruk meski sedang ditukangi oleh Mauricio Pochettino.
Keterpurukan Chelsea musim ini mendapat respon dingin dari Lampard. “Saya tidak begitu terkejut dengan kesulitan mereka, karena saya pernah menjalaninya secara langsung pada akhir musim,” tuturnya, dikutip Goal International.
“Saya datang ke klub yang sudah delapan bulan mendapatkan hasil yang tidak diharapkan dari Chelsea, dan hal itu terjadi dengan dua, menurut saya, pelatih yang sangat bagus dalam diri Thomas Tuchel dan Graham Potter.”
“Saya bisa merasakan beberapa masalah di sana, yang di mana masalah tersebut mungkin berkaitan dengan rasa percaya diri dari hasil. Ketika anda di Chelsea, jika anda tidak menang, itu menciptakan rasa gugup.”
“Banyak pemain yang merasa waktunya di Chelsea telah habis, atau masanya sudah tiba, atau mungkin Chelsea ingin melepas mereka dna saya sudah pernah hidup dengan perasaan itu.”
“Ada perubahan yang sangat besar, tapi tidak ada tongkat sihir dalam dunia sepak bola dan Premier League paling tidak memaafkan. Saya berharap lebih dari segi poin, tapi saya tidak pernah merasa kalau ini bisa berbalik secara instan,” tutupnya.
(Goal International)