Sumber: Instagram @jlaportaoficial
SABANEWSINDO.com – Seperti diketahui, European Super League sudah diperbolehkan untuk digelar meski sedang dicekal oleh UEFA dan FIFA. Saat ini pihak penyelenggara tengah mempersiapkan kompetisi agar bisa diikuti oleh banyak tim.
UEFA dan FIFA mencekal kompetisi ini karena tidak berada di bawah naungannya. Selain itu, sebagian dari publik juga tidak setuju kehadiran European Super League karena dianggap sebagai cara lain bagi klub untuk mencari uang.
Ketika pertama kali dikenalkan pada tahun 2021 lalu, European Super League diikuti oleh 12 tim. Namun karena pencekalan dari berbagai sisi membuat satu persatu tim memutuskan mundur dari kompetisi tersebut.
Juventus menjadi tim terakhir yang memilih mundur dari kompetisi. Itupun setelah Andrea Agnelli, yang disebut sebagai salah satu dalang European Super League, mundur dari kursi presiden sebagai imbas dari Kasus Prisma.
Sejauh ini, hanya Barcelona dan Real Madrid yang dipastikan ikut European Super League. Dan tampaknya peserta telah bertambah dengan kehadiran empat tim dari Serie A, seperti yang dikatakan Joan Laporta selaku presiden Barcelona.
Baca juga: Bawa Barcelona Menang, Vitor Roque Catat Prestasi Spesial
“Sebagai tambahan dari Barca dan Madrid, akan ada tim dari Italia: Inter, Milan, Napoli, dan Roma,” tuturnya dalam sesi wawancara bersama RAC 1.
Ternyata, ketertarikan tidak hanya datang dari klub Italia saja. Klub Prancis, Portugal, Belanda hingga Belgia juga dikatakan Laporta telah bersedia mengikuti kompetisi itu. Sepertinya, European Super League akan berjalan dengan 16 tim.
“Tim Prancis seperti Olympique de Marseille, dan tiga dari Portugal, Sporting, Benfica, dan Porto, dengan senang hati untuk ikut,” lanjut Laporta lagi.
“Dan kemudian ada tim dari Belanda (Ajax, Feyenoord, dan PSV), serta Bruges dan Anderlecht dari Belgia. Sebuah ajang dengan 16 tim akan lebih baik,” pungkasnya.
Dalam sesi wawancara itu juga, Laporta mengungkapkan bahwa European Super League tetap bisa jalan meski tidak diikuti oleh tim dari Inggris. Ia juga berkata kalau kompetisi sudah bisa dijalanka paling lambat di 2025/26.
Namun perlu dicatat bahwa Inter dan Milan sudah menyatakan mundur dari proyek European Super League pada tahun 2021 lalu. Sampai sekarang, mereka belum secara resmi mengubah haluannya meski diklaim ikut oleh Laporta.
(RAC 1)