Sumber: Instagram @k.mbappe
SABANEWSINDO.com – PSG belum mengibarkan bendera putih untuk membujuk sang bintang, Kylian Mbappe, menandatangani kontrak baru. Klub raksasa Prancis itu diketahui punya tiga senjata untuk membujuk sang pemain agar mau bertahan.
Seperti diketahui, kontrak Mbappe bersama PSG hanya berlaku sampai musim 2023/24 berakhir. Dan pada bulan Januari nanti, ia sudah bisa bernegosiasi sampai menyepakati pra-kontrak dengan klub lain.
Sejumlah klub papan atas Eropa disebut tertarik menampung Mbappe jika benar meninggalkan PSG. Salah satu nama yang sering disebut adalah Real Madrid. Raksasa Inggris, Liverpool, juga diketahui meminati dirinya.
Namun tak ada satupun yang bisa mencapai kesepakatan dengan Mbappe. Sang pemain tahu persis nilainya, hingga menetapkan permintaan gaji setinggi langit plus bonus untuk klub yang berminat.
Situasi ini cukup membantu PSG untuk mempertahankan pria asal Prancis tersebut. Dan selain itu, Les Parisien juga diklaim punya beberapa senjata penting untuk memuluskan rencana mempertahankan sang bintang.
Baca juga: Usaha Terakhir! Real Madrid Layangkan Tawaran Buat Kylian Mbappe
Senjata pertama terkait partisipasi di kompetisi internasional. PSG siap merelakan Mbappe pergi untuk memperkuat Timnas Prancis di ajang Olimpiade 2024 nanti. Mbappe diketahui punya ambisi untuk menyumbangkan medali emas.
Dalam cabor sepak bola, Olimpiade hanya menerima timnas dengan kelompok umur di bawah 23 tahun. Usia Mbappe telah melewati batas. Namun, ia masih bisa ikut serta karena adanya regulasi keikutsertaan tiga pemain berpengalaman.
Senjata kedua terkait sejarah. Mbappe sudah membukukan total 179 gol di Ligue 1 sejauh ini, kurang 120 gol lagi dari rekor gol terbanyak yang dipegang Delio Onnis. Kendati masih jauh, Mbappe punya waktu untuk melampauinya.
Senjata terakhir adalah kesempatan mempersembahkan trofi Liga Champions pertama untuk PSG. Seperti diketahui, PSG belum pernah mendapatkan trofi bergengsi tersebut meskipun telah mendapatkan sokongan dana fantastis.
Prestasi terbaik mereka adalah mencapai babak final ketika masih diasuh Thomas Tuchel pada tahun 2020 lalu. Sayang, mereka gagal keluar sebagai juara lantaran kalah dengan skor tipis 0-1 dari Bayern Munchen di partai puncak.
(Diario AS)