THESABASPORTSINDO.com – Marc Marquez meraih hasil lebih baik dari Le Mans dengan mengubah start dari posisi ke-14 dan finis di posisi kedua di Sprint Race MotoGP Catalunya. Hebatnya, rider Gresini Ducati itu melakukannya dengan motornya kehilangan satu winglet saat kontak awal dengan Jack Miller.
Seperti pemenang balapan Aprilia Aleix Espargaro, Marquez mendapat keuntungan dari kesalahan di depan dengan Raul Fernandez, Brad Binder dan kemudian – di lap terakhir – Francesco Bagnaia.
Tapi itu masih merupakan perubahan haluan yang luar biasa bagi pebalap yang berada di luar sepuluh besar pada hari Jumat, kemudian tidak melewati Kualifikasi 1 saat ia berjuang untuk mendapatkan kecepatan dengan ban baru.
Sumber: Reuters via USA Today Sports/Jerome Miron
“Kami cukup banyak mengubah set-up motor,” jelas Marquez. “Merupakan salah satu hal baik untuk memiliki pebalap Ducati yang cepat di dalam grup. Terkadang mereka menganalisis dan pergi ke arah saya. Kali ini kami menganalisis di mana kami berada, dan di mana mereka berada.
“Kami menuju ke arah itu dan saya mulai merasa lebih baik. Masalahnya dengan Q1 adalah pertama kalinya [set-up] motor itu sangat berbeda. Namun dalam kecepatan balapan saya terus melaju dan memahami cara mengendarai motor itu.
“Itu adalah perubahan besar dan sudah terlambat karena besok kami start di posisi ke-14, tapi itu akan menggunakan ban belakang medium [bukan soft] jadi kita lihat saja bagaimana kami bisa mengatasinya.”
Di sesi balapan berikutnya, Marquez juga berharap bisa menjaga seluruh sayapnya tetap utuh.
“Hari ini akan menjadi analisis yang menarik bagi Gigi dan timnya [karena] meski tanpa satu sayap pun saya bisa berkendara dengan baik!” Marquez tersenyum.
“Memang benar keseimbangan motornya berbeda tetapi salah satu kekuatan saya adalah beradaptasi dengan situasi. Meski begitu, saya masih punya ruang untuk memperbaiki diri di lap cepat. Tapi dalam hal kecepatan balapan, saya sangat dekat dengan Martin dan Bagnaia.”
“Perbedaan saya antara ban bekas dan ban baru lebih kecil dibandingkan yang lain,” ujarnya. “Hari ini di Q1 sama. Aku mengikuti Alex. Kemarin dia bilang kalau mau follow aku di Q1, follow aku karena aku tidak akan rugi apa-apa.
“Katanya kalau lolos ke Q2 itu akan lebih penting bagi tim. Tapi meski seperti ini kami tidak bisa melewatinya.”
Marquez meraih posisi runner-up di Sprint, hanya 0,892 detik di belakang Espargaro, dengan umpan pada putaran terakhir dari bintang rookie Pedro Acosta.
“Dia berkendara dengan sangat berbeda. Aleix ekstrim, Pedro ekstrim, dan saya agak di tengah,” ungkap Marquez. “Kecepatan menikung dan masuknya sangat cepat. Itu sangat mengesankan.
“Saya tidak tahu seberapa besar risiko yang dia ambil karena dia super cepat dalam area itu namun dia banyak bermain dengan tubuhnya. Dia cepat di sirkuit ketika Anda dengan gaya berkendara seperti itu, Anda kesulitan.
“Tapi dia membawa banyak kecepatan dan itu mengesankan. Saya mencoba menirunya di beberapa lap tetapi saya melihat terlalu banyak risiko jadi saya kembali menggunakan gaya saya.”
Marquez memasuki grand prix penuh hari Minggu sebagai rival terdekat Martin dalam kejuaraan dunia, meskipun tertinggal 37 poin dari pebalap Pramac Ducati itu, yang menempati posisi ketujuh dan melewati garis keempat pada hari Sabtu.