Sumber: Instagram @mariomandzukic
SABANEWSID.com – Mario Mandzukic berhasil menempelkan kesan positif selama berkarir di Juventus. Tidak hanya ke fans, tapi juga ke sesama rekan setimnya. Salah satunya ke striker Bianconeri saat ini, Moise Kean.
Mandzukic bergabung dengan Juventus pada tahun 2015, tepatnya setelah ditebus dari Altetico Madrid dengan harga 21 juta euro. Kedatangannya diselimuti ekspektasi setelah dirinya berhasil mencetak 20 gol dari 43 penampilan di semua ajang.
Pada musim perdananya, Mandzukic hanya mampu membuat 13 gol dari 36 penampilan. Kendati demikian, pria asal Kroasia itu mampu meninggalkan kesan positif karena memberikan lebih dari sekadar gol saja.
Tidak bisa dimungkiri kalau Mandzukic juga turut memainkan peran penting dalam kesuksesan Juventus menjadi runner-up Liga Champions musim 2016/17. Ia mencetak gol spektakuler ketika Juventus kalah 1-4 dari Real Madrid di laga final.
Mandzukic juga dikenang karena bisa memberikan kontribusi meski tidak bermain di posisi terbaiknya. Seperti diketahui, ia pernah menjadi winger kiri dan membuktikan kalau eksperimen Massimiliano Allegri tepat.
Baca juga: Kembali ke Juventus Tahun Depan? Begini Respon Matias Soule
Pria yang memutuskan gantung sepatu pada tahun 2021 itu meninggalkan kesan positif di Juventus. Tidak hanya kepada fans, tapi juga Moise Kean. Ia mengingat momen ketika dirinya baru masuk ke skuat inti dulu.
“Dalam dunia olahraga ini, seseorang yang meninggalkan kesan mendalam adalah Mandzukic. Ia memiliki karakteristik yang kurang lebih sama seperti Ibrahimovic. Dia tidak banyak berbicara,” kata Kean dilansir Il Corriere dello Sport.
“Dia tidak berbicara kepada saya. Jika iya, itu hanya untuk mengejek saya. Suatu ketika, waktu saya masih berusia 15 tahun, saya berlatih bersama tim utama. Mereka membawa saya ke ruang ganti.”
“Saya duduk di dekatnya dan dia bertanya apa yang saya lakukan di sana. ‘Saya ingin menjadi seperti anda’, kata saya. ‘Dengar, anda hari ini dalam masa percobaan, tapi besok anda akan kembali [ke tim junior]’ jawab Mandzukic,” lanjut Kean.
Momen itu sepertinya terkenang dengan baik oleh Kean, dan menjadi cambuk motivasi untuk terus berkembang. Dan pada akhirnya, Kean berhasil memberikan kesan positif ke jajaran manajemen klub.
Ia berhasil mencetak gol pertamamnya di usia 16 tahun kala menghadapi Bologna dalam laga terakhir Serie A 2016/17. Berkat itu, Kean menjadi pemain pertama kelahiran 2000 yang mencetak gol di satu dari lima liga besar Eropa.
Bukti kepercayaan Juventus terlihat sampai sekarang, di mana Kean mengisi skuat utama. Meski dirinya telah melanglang buana ke sejumlah klub seperti Hellas Verona, Everton, hingga klub raksasa Prancis, PSG.
(Corriere dello Sport)