Sumber: Instagram @manchesterunited
SABANEWSINDO.com – Manchester United mungkin perlu mempertimbangkan ulang strateginya pada bursa transfer. Sebab dalam beberapa waktu belakangan, jebolan tim akademi justru punya kontribusi besar ketimbang mereka yang dibeli dengan harga setinggi langit.
Dalam lima musim terakhir, pengeluaran Manchester United untuk belanja pemain hampir mencapai satu milyar pounds. Namun hanya sedikit yang benar-benar memegang peran penting dalam skuat saat ini.
Hanya Bruno Fernandes, Lisandro Martinez, Casemiro, dan Harry Maguire yang bisa dipertimbangkan sebagai pemain bagus. Nama terakhir bahkan sempat jadi bahan rundungan sebelum menemukan performanya kembali di musim ini.
Pemain lain seperti Antony, Andre Onana, Jadon Sancho, hingga Donny van de Beek lebih sering menjadi pesakitan. Mereka tak mampu memberikan kontribusi yang sesuai dengan harga pembeliannya.
Di sisi lain, cetakan tim akademi justru memperlihatkan tanda-tanda positif dalam beberapa tahun terakhir. Marcus Rashford, terlepas dari naik turun performa, bisa dikatakan sebagai salah satu jebolan terbaik tim muda Manchester United.
Baca juga: Manchester United dan Barcelona Bakal Susah Ketemu Buat Harga Frenkie de Jong
Menyusul Rashford ada Mason Greenwood, yang sempat tersangkut kasus di luar lapangan. Ia menunjukkan potensi besar selama menjalani masa pinjaman di klub La Liga, Getafe, musim ini.
Pemain muda potensial yang muncul setelah Rashford dan Greenwood pun mulai menunjukkan tajinya. Alejandro Garnacho sudah menjadi pemain penting, dan Kobbie Mainoo baru-baru ini berhasil menarik perhatian publik.
Erik ten Hag selaku pelatih pun mengaku terkesan dengan para pemain jebolan akademi Manchester United. Ia pun jadi tidak segan untuk memberikan pemain-pemain ini kesempatan tampil meski dengan pengalaman minim.
“Man United akan selalu menjadi klub pembeli – tapi saya pikir sejarah membuktikan bahwa klub selalu memberi kesempatan dari akademi masuk ke tim utama jika memang pantas,” kata Ten Hag seperti dikutip dari Metro Sports.
“Ada dalam DNA-nya. Menurut saya, ada pemain yang punya potensi. Kami telah memberi mereka waktu untuk berkembang. Kami membimbing mereka selama ini karena melihat potensi yang lebih besar dari skuat saat ini pada posisi tersebut.”
“Anda lihat ketika anda memberi mereka kesempatan, mereka berproses dengan sangat cepat dan membawa tim ke level yang lebih tinggi dalam jangka panjang,” pungkasnya.
(Metro Sports)