THESABASPORTSINDO.com – Angel Di Maria mengungkapkan masalah keselamatan diri dan keluarganya di Argentina membuatnya tidak bisa menyelesaikan kariernya di kampung halamannya Rosario, setelah kepala babi yang tertembus peluru dilemparkan ke bisnis yang dikelola keluarganya.
Sumber: Reuters/Agustin Marcarian
Pemain berusia 36 tahun itu, yang memenangkan Piala Dunia bersama Argentina pada tahun 2022, mengatakan ingin kembali ke klub masa kecilnya di kota terbesar ketiga di negara itu.
“Ada ancaman di bisnis saudara perempuan saya: itu adalah sebuah kotak dengan kepala babi dan peluru di dahi, dan sebuah catatan yang mengatakan bahwa jika saya kembali ke (Rosario) Central, kepala berikutnya adalah kepala putri saya Pia,” Di Maria mengatakan kepada stasiun TV Rosario3.
“Saya tidak akan kembali ke Rosario dengan cara ini. Mereka telah menyentuh keluarga saya dan saya tidak akan membiarkan itu. Tidak dengan harga berapa pun,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia ingin melindungi “kedamaian dan kebahagiaan” keluarganya.
Di Maria, yang pernah bermain untuk Manchester United, telah menghadapi ancaman lain termasuk sebuah catatan yang dilemparkan ke properti keluarga pada bulan Maret yang mengancam nyawa mereka jika ia bergabung dengan klub mana pun di Rosario, sebuah kota di provinsi Santa Fe bagian tengah.
Pihak berwenang Argentina mengatakan pada saat itu bahwa catatan tersebut berisi ancaman dari “organisasi kriminal” yang unjuk kekuatan.
Gubernur Santa Fe Maximiliano Pullaro mengatakan bulan ini ada protokol yang diberlakukan untuk menjamin keselamatan tokoh masyarakat.
Namun Di Maria mengatakan ia tidak setuju: “Tidak sopan berbicara tentang keamanan dan protokol bagi saya ketika orang-orang dari Rosario tidak dapat pergi bekerja, tidak dapat menunggu bus tanpa dirampok atau dibunuh untuk mendapatkan tas ransel.”
Beberapa pemain sepak bola Amerika Selatan yang terkenal telah menghadapi tindakan kriminal mulai dari ancaman hingga kejahatan serius, seperti penculikan dan pemerasan.
Juga di Rosario, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan tahun lalu di sebuah toko milik keluarga istri kapten Argentina pemenang Piala Dunia Lionel Messi.
Mereka meninggalkan pesan yang mengancam bagi pesepakbola tersebut, yang juga ditafsirkan sebagai aksi geng yang memamerkan kekuatan mereka.