Sumber: Getty/Stephen Nadler
SABANEWSINDO.com – Huru-hara yang diciptakan Enzo Fernandez usai membawa Argentina juara Copa America 2024 berpotensi merembet ke mana-mana. Bisa juga membuat ruang ganti Chelsea jadi tidak harmonis.
Enzo terlibat dalam euforia yang berlebihan usai Argentina dinyatakan sebagai juara. Ia menaiki bus tim yang sedang berselebrasi dan berniat memperlihatkan keseruan di dalam bus melalui tayangan langsung di media sosial.
Dalam tayangan tersebut, terlihat sang gelandang ikut menyanyikan seruan bernada diskriminasi terhadap pemain berdarah Prancis. Di mana saat itu para pemain Argentina menyasar mereka yang punya darah Afrika.
Rekaman tayangan langsung itu tersebar ke berbagai media sosial dan memicu kontroversi. Rekan setimnya di Chelsea, Wesley Fofana, tidak terima dengan nyanyian kontroversial tersebut dan langsung mengkritik Enzo secara terbuka.
Enzo Fernandez sendiri telah memberikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf lewat media sosial. Namun tidak bisa dimungkiri bahwa kelakuannya bakal sulit dimaafkan bahkan oleh rekan setimnya sendiri.
Baca juga: Bukan Andriy Lunin? Inilah Kiper yang Bakal Direkrut Chelsea
Masalah ini bisa berlanjut ke ruang ganti Chelsea. Fofana dan beberapa pemain The Blues lainnya telah memboikot Enzo di media sosial dengan aksi unfollow. Tentunya ini bisa menciptakan perpecahan di ruang ganti.
Itulah yang ditakutkan oleh sang kapten, Reece James, ketika berbicara kepada ESPN. “Tentu saja. Selalu da faktor yang tidak cocok dengan orang-orang ketika ada ada sesuatu hal yang bisa menjadi sebuah masalh,” katanya.
“Sampai hari di mana semuanya bersama di dalam ruangan, saya tidak tahu, tapi saya harap masalahnya bisa selesai dengan mulus dan kami bisa bergerak maju dengan musim baru,” lanjut pria berkebangsaan Inggris tersebut.
“Saya berbicara dengannya sebenar, tapi itu sulit karena kami berada di zona waktu berbeda. Hanya obrolan umum saja. Pandangannnya soal apa yang terjadi dan upaya dia untuk menjelaskan situasinya, dan bagaimana itu terjadi.”
“Ini situasi yang sulit. Tidak ada ruang buat rasisme dan diskriminasi dalam sepak bola. Saya pikir dia mengangkat tangan dengan cepat dan mengetahui kesalahannya,” lanjut Reece James.
“Dia sudah meminta maaf kepada rekan setim, klub, dan orang-orang yang tersinggung. Saya pikir mungkin itulah tindakan terbaik yang bisa dia lakukan dalam situasi seperti ini,” pungkasnya.
(ESPN)