THESABASPORTSINDO.com – Marc Marquez dipuji atas performa luar biasa dalam sprint race Sabtu di MotoGP Catalunya. Rider Gresini Ducati itu menjadi runner-up di belakang Aleix Espargaro meski memulai balapan dari posisi 14.
Yang membuat Marquez mendapat pujian adalah bukan hanya dari posisi mana dia memulai balapan, tapi juga karena kondisi patah sayap pada motornya, namun masih menyalip Pedro Acosta yang tampil impresif untuk mengamankan podium.
Sumber: Reuters via USA TODAY Sports/Jerome Miron
“Dia bisa mewujudkannya,” kata Michael Laverty dari TNT Sports tentang briliannya Marquez.
“Bahkan pada lap terakhir dia melakukan overtake saat memasuki Tikungan 1, namun motornya lebih banyak mengalami wheelie karena tidak memiliki downforce ekstra. Dia menggunakan apa yang dimilikinya untuk keuntungannya.”
“Sepanjang balapan, Acosta bisa dibilang yang terbaik dalam hal pengereman. Tapi Marc bisa menyamai performanya. Dia mewujudkannya, dan melakukan apa yang Pedro lakukan. Lalu dia menjaganya, dan menariknya kembali.
“Hal ini tidak bisa dianggap hal yang biasa-biasa saja. Dia berada di urutan ke-14 di grid! Dia berhasil melewatinya. Finis kedua, hingga naik ke peringkat kedua di klasemen. Marc sedang melakukan hal-hal yang dilakukan Marc, sangat mengesankan untuk ditonton.”
Patahnya sayap tidak menghambat laju Marquez di lapangan. Tapi, setelah itu, diketahui betapa dia berhasil mengatasinya.
“Anda merasa seperti motornya ditarik ke satu sisi,” kata Sylvain Guintoli.
“Ibarat angin samping, saat bersepeda. Anda harus bersandar, bahkan saat Anda berjalan lurus. Rasanya seperti itu. Itu tidak memberikan dampak yang besar karena Marc masih memiliki kecepatan untuk melakukan beberapa gerakan. Tapi kamu akan merasakannya. Sayap membawa stabilitas. Jika ada yang hilang, Anda merasa tidak stabil.”
Laverty menjawab: “Dia harus memberikan kompensasi. Tapi dia bisa membuat perbedaan. Dia selalu pandai memposisikan tubuhnya untuk membuat motornya bekerja ketika tidak ingin melakukan sesuatu.
“Dia seharusnya tidak naik podium. Sedikit beruntung karena tiga tim terdepan tersingkir. Dia ada di sana untuk mengambil potongan-potongan itu.”